Mengenai Saya

Foto saya
Depok, west java, Indonesia
slow about sure

Rabu, 26 Oktober 2011

Wahai wanita, Sudahilah Ujian Kalian Untuk Kami

Wahai wanita,...
Kami hanyalah insan yang lemah.
Yang bisa saja hilang pertahanan kami,
Saat godaanmu telah merasuki diri kami.

Apakah kau tahu bahwa,
Sulit untuk kami menahan pandangan
untuk tidak melihat kejeliataanmu yang kau suguhkan kepada kami.
Apalagi jika Allah menambah ujian bagi kalian dengan bentuk tubuh yang aduhai dan wajah yang mempesona.
Maka dari itulah tutupilah tubuh kalian dengan pakaian yang longgar,
Dan bentangkan kerudung hingga ke dada kalian.

Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.

Apakah kau tahu bahwa,
Susah bagi kami untuk tidak mendengar
Suaramu yang begitu lembut dan indah mengalun
Masuk dalam telinga dan merasuki hati kami
Yang kemudian seakan menghapus akal sehat kami
Karena itu tegaskanlah suara kalian
Tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
Dan berbicaralah seperlunya kepada kami.

Wahai wanita, kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.

Kami juga sulit menahan
Bayangan-bayangan pesona kalian.
Dan keluasan hati kalian dalam menerima setiap uneg- uneg kami.
Kau yang memang memiliki bakat menjadi ibu,
Yang dengan dewasa, kau mengerti saat sifat kanak- kanak kami.
Dari itulah mengapa waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian.
Maka janganlah kalian membiarkan diri
menjadi curahan hati bagi kami dan atau sebaliknya.

Tidak ada yang lebih dahsyat bagi kami
Selain kenyataan akan godaan kalian atas kami.
Kami hanya insan lemah,
Bila harus berhadapan dengan kalian.
Lihatlah...
Betapa kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh,
Hanya dengan senyum dan kemanjaan kalian.
Dan hati kami akan bergetar
ketika menyaksikan kalian menangis.
Wahai wanita...
Jangan tampilkan dirimu begitu murah dihadapan kami.
Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu,
Jika kau menghormati dirimu sendiri.
Jangan kau obral perhiasaanmu bagi sembarang mata.
Kecuali dengan terhalalkannya dirimu atas sebuah akad nikah dan mahar dari kami.
Wahai wanita...
Apakah kau tahu bahwa, Allah telah memberikan amanah sekaligus cobaan bagi keindahan kalian tersebut.
Maka janganlah kau sia- siakan sehingga Allah murka atasmu.
Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu betapa lemahnya kami...
YA Rabb, ampunilah kami.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab.
Wahai wanita...
Kau lebih terhormat dan kami akan menghormatimu, jika kau menghormati dirimu sendiri.
(Syahidah/voa-islam.com)

Ingatlah! Jagalah Allah, Maka Allah Akan Menjagamu

Jagalah Allah, Maka Allah Akan menjagamu...
Jagalah perintah-perintah-Nya dan kerjakanlah, serta hindarilah larangan-larangan-Nya, maka Dia akan menjagamu dalam berbagai keadaanmu, di dunia dan akhiratmu.
Jagalah hak- hak Allah dalam sendiri dan hiruk pikuk kehidupanmu, dalam diam bahkan panikmu, dalam sadar bahkan tidurmu, dalam setiap tarikan nafasmu. Maka Allah, akan memberkahi kehidupanmu dengan limpahan kasih dan rahmatnya untukmu.
Ketika kau juga memastikan bahwa tiada aturan Allah yang serta merta kau langgar, bahkan saat tiada satupun manusia menyaksikan dirimu, maka disaat itulah terikat hubungan manis antara dirimu dengan Allah. Karena kejujuranmu itu melegakan. Karena sikap apa adanya dirimu itu mendamaikan, dan berarti pula kau telah jujur kepada dirimu serta kepadaNya.
Dan ketika didalam hati kau nyimpan rapat- rapat ketaatan mu kepada Allah serta keindahan imanmu yang hanya kau persembahkan kepadanya, maka segenap ragapun akan mengikuti dan tunduk patuh pada daulat hati, sang raja mereka.
Dan jika hati sudah kau putuskan untuk kau kendalikan atas nama sang maha hidup, maka tiada lain hanya kebaikan yang akan kau lakukan dan kedamaian yang akan kau sebarkan kepada seluruh makhluk yang berada di sekelilingmu.
Namun sebaliknya, saat seribu satu kata kau ucapkan guna menutupi satu dosa yang telah kau lakukan, maka lihatlah kelanjutan hasil dari perilaku sembronomu. Tabungan dosa yang kau ciptakan semakin hari semakin menumpuk, dan ternyata satu kebohongan itu tak lagi simple untukmu. Dari sanalah tumpukan dosa itu berasal, dan bermuara pada musibah yang tinggal menunggu waktu untuk datang membunuhmu. Dan belum lagi lihatlah, masihkah sanggup kau mengangkat wajahmu dihadapan Allah?
Maka akhirnya, dunia serasa sempit bagimu dan memusuhimu, karena pasti tiada tempat yang cukup luas didunia ini untuk diri seorang pembohong.
Saat kau menjaga hak- hak Allah, maka lambat laun, dirimu akan merasa selalu melihat dan dilihat oleh Allah. Setelah itu tiada lain, bahwa tujuan, perhatian serta ketetapan hatimu hanya tertuju kepadanya. Bahkan seorang manusia saja akan sangat senang saat dia hidupnya berlimpah perhatian dan selalu dikenang atas atapun keadaannya.
Dan Dia adalah Allah Subhanahu wata`ala, Tuhan semesta alam yang Maha santun dan Maha menghargai setiap apa yang dilakukan oleh hambanya, sebagai upaya untuk mendekat kepadaNya. Dialah yang Maha mampu untuk memuliakan dan menghargaimu, serta memberi sebaik- baik balasan bagimu, dalam kehidupan dunia atau akheratmu kelak.
Dan pandangan Allah itu pula yang akan membaikkan hidupmu karena penuhnya rasa malu dalam hati saat akan melangkah menuju maksiat.
Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu...
Jika kau memelihara hak- hak Allah maka Allahpun akan lebih memelihara kebahagiaan untuk selalu terkirim atas hidupmu. Akan DijagaNya kau saat kau sendiri, ataupun merasa sendiri, dan dimanapun kau berada. Allah akan menolongmu, mengawalmu, serta memperkuatkan hati, dan menunjukimu jalan yang lurus. Bukankah hal itu yang sangat kau butuhkan saat ini?. Dan setelah itu, rasakanlah betapa ketenangan yang akan memenuhi hatimu. Seperti Allah dulu telah menguatkan semangat Nabi Musa dan Harun saat mereka merasa takut berhadapan dengan Firaun.

Minggu, 23 Oktober 2011


biarlah tereseok-seok
biarlah bila harus luka
biarlah bila harus menangis
biarlah terluka saat ini
cukup 1 bulan
cukup di S1
untuk sesuatu yang membahagikan diriku
membahagiakan orang tuaku dan orang-orang sekitarku
yakinilah bahwa AKU BISA
ya Allah mudahkanlah jalanku ini

Amin

Sabtu, 22 Oktober 2011

untuk para akhwat dan ikhwan yang disayangi ALLOH SWT

Tertegun hati ini setelah membacanya, smg bermanfaat
dikutip dari catatan seorang kawan:kriteria akhwat yang diridhoi ALLOH SWT:seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh syukur.dan ingatlah...akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.untuk para akhwat, kita dapat meneladani semua sikap tersebut dari istri Rasululloh SAWkriteria ikhwan yang diridhoi ALLOH SWT:ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat disekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat kerja, tetapi bagaimana dia di hormati di dalam rumah.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada di baliknya.ikhwan sejati bukanlah diiihat dari banyak akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi konsistennya dalam menjalankan apa yang ia baca.untuk para ikhwan, kita dapat meneladani semua sikap tersebut dari  Rasululloh SAW.  untuk teman akhwat dan ikhwan selamat membaca........ ^_^ .......

Selasa, 11 Oktober 2011

Catatan 2

12 September 2011

Chemistry Rising Skill, acara IMASIKA pertama dan mungkin terakhir yang menjadikan aku pembicara di depan adik kelas angkatan 47. Itu adalah kali pertama aku menjadi pembicara...seru juga....atusiasme adik kelasku...membuat ku gak ragu dan takut untuk melaepas IMASIKA pada kepengurusan 2012 nanti...moga kedepan mejadi himpunan yang menjadi panututan himpunan lain...itulah keinginan terbesarku. Amin
After that...acara beres jam 12...tp aku pulang jam 11. Kadep yang bandel...habis mo gimana??? aku mau beburu sepatu, rol kabel, n bross....tapi.....hanya sepatu yang belum dapet...huft....harga 35 dijual 40....mahal bgt...kantongku saat ni belum cukup....mungkin lain kali....
Shalat nebeng di kosa Egi....bener-bener cuma numpang doang abis itu langsung pulang...*parah bgt ya
haus...beli es kelapa deh....uh...segarnyaaaaaaaaaa....wenak tenan
oh ya kelupaan td pas pulang berpapasan dengan teman kosan.....duh jd pengen ke kosan. Aku belum halal bi halal. Serasa gak punya dosa aja ya....kangen pengen main...tapi sayang belum da waktu...maafkan aku kawan2 di matoa house...
Naik angkot kampus dalam, angkot 32, dan kemudian bus rambutan-bogor. Itu menjadi transportasi favorit ku...klo ke depok....cukup dengan Rp 9000, aku sudah bisa sampai rumah. Oh ya tadi di jalan ke arah Vila pertiwi ada kecelakaan...satu orang meninggal...innalillahi waiinna ilaihi ra'jiun....moga amalnya diterima...amin. katanya seh kecelakaan motor..hati2 ya kawan klo naik motor....
sampai simpangan depok....nuansa macet bercampur dengan debu yang lebat....sepertinya belum bisa hilang saaat ini....moga cukup dibulan ini saja.........
September ceria....malah jadi september.....hanya kamu yag tahu

udah dulu ah...nanti dilanjutkan lagi.........

Laporan


Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam
ISOLASI STIGMASTEROL DARI KACANG KEDELAI




Dwi Utami
G44080103
C-Pagi
Asisten: Bayu Segara
PJP: Luthfan Irfana, SSi








 

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


PENDAHULUAN


Latar Belakang
Steroid merupakan golongan lipid utama dengan cincin beranggota empat dan bukan berupa aromatik (Hart et al. 2003). Kolesterol merupakan jenis steroid yang banyak ditemukan di alam, sedangkan pada tumbuhan disebut fitosterol. Fitosterol banyak diaplikasikan dalam bidang makanan, farmasi, dan kosmetik karena memiliki aktivitas biologis, fisik dan kimiawi yang khas. Kedelai merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan protein, vitamin, mineral, dan senyawaan fitosterol. Fitosterol yang yan lazim menyusun minyak kedelai maupun tumbuhan lain adalah β-sitosterol, stigmasterol, kampesterol, dan brasikasterol.
Minyak kedelai juga terdapat antioksidan yang dapat mencegah bau tengik yang muncul yang ditandai dengan hadirnya lipida dalam minyak. Anti oksidan juga membantu mengurangi radikal bebas yang merusak dalam tubuh. (Ketaren 1986). Isolasi stigmasterol dari kacang kedelai dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi. Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent (Foust 1960). Guna memperoleh stigmasterol dalam percobaan ini, dilakukan percobaan pendahuluan seperti ekstraksi minyak kedelai dan isolasi fitorterol, serta uji kualitatif keberadaan steroid pada ketiga ekstrak (eksrak minyak kasar, fitosterol dan stigmasterol).

Tujuan
Percobaan bertujuan mengisolasi steroid, melakukan uji kualitatif untuk steroid, dan karakterisasi steroid berdasarkan sifat fisik dan kromatografi.



METODE PERCOBAAN


Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, antara lain soxhlet, kondensor, labu bulat, pipet tetes, tabung reaksi, Erlenmeyer, kaca arloji, seperangkat alat vakum, penguap putar, neraca analitik, gelas ukur, pipet mohr, termometr, dan hot plate. Bahan yang digunakan, yaitu kacang kedelai, air distilasi, n-heksana, KOH, petroleum eter, etanol absolut, n-pentanol, kertas saring, dan pereaksi Liebermann-Buchard.

Prosedur Percobaan
Ekstraksi Minyak Kasar dan Kedelai
          Labu bulat kosong yang telah dikeringkan ditimbang dan dimasukkan contoh tepung kedelai sebanyak 50 g. Rangkai alat soklet. Ekstraksi minyak kasar dalam contoh dengan metode soxhletasi. Pelarut yang digunkan n-heksana sebanyak 2 ½ siklus. Ekstraksi dilakukan selama 1 ½ jam. Minyak kasar yang telah diekstrak dipekatkan dengan penguap putar. Minyak kasar yang diperoleh ditentukan rendemennya.

Isolasi Fitosterol dari Minyak Kasar
          Sebanyak 5 g minyak kedelai kasar ditambahkan 25 mL etanol absolut dan 4.75 g KOH yang telah dilarutkan dengan sedikir air. Larutan direfluks selama 1 jam dengan penangas uap. Setelah proses saponifikasi, 50 mL air distilasi ditambahkan kedalam larutan dan ekstrak larutan dengan petroleum eter (3 × 20 mL). Lipid yang taktersabunkan diekstrak dengan cara pengadukan selama 15 menit. Kemudian larutan dienaptuangkan, dan dipisahkan lapisan eternya. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan hingga volume menjadi setengahnya dan cuci sisa alkali dengan air. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan kembali dengan penguap putar pada suhu 40 ºC hingga bebas pelarut.

Isolasi Stigmasterol dari Campuran Fitosterol dengan Metode Rekristalisasi
          Ekstrak pekat fitosterol sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 15 mL n-pentanol. Larutan dipanaskan dalam penangas air (60 ºC) sambil diaduk selama 10 menit. Setelah contoh larut sempurna, dinginkan larutan dalam penangas es (ruangan gelap). Kristal stigmasterol yang diperoleh disaring menggunakan alat vakum dengan kertas saring yang telah diketahui bobotnya. Kristal yang diperoleh dikeringkan pada suhu 60 ºC dan ditimbang.

Uji Kualitatif Sterol
          Ekstrak minyak kasar sebanyak ±0.3 g dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2 mL petroleum eter. Kemudian dikocok, lapisan eter yang terbentuk dipisahkan dan ditambahkan pereaksi Liebermann-Buchard. Keberadaan steroi/triterpenoid ditujukkan dengan terbentuknya warna hijau-biru. Perlakukan hal yang sama untuk  ekstrak minyak kasar dan fitosterol.



HASIL DAN PEMBAHASAN


            Isolasi minyak kedelai dilakukan dengan teknik ekstraksi sokhletasi. Metode soxhlet merupakan metode yang baik untuk senyawa yang tahan terhadap panas. Ekstraksi ini berdasarkan pada penggunaan pelarut segar yang berulang-ulang dalam mengekstrak suatu bahan (Makfoeld et al. 2002). Sejumlah sampel ditempatkan ke dalam timbel yang bersifat permeabel dengan pelarut yang digunakan. Timbel dapat berfungsi sebagai wadah sampel. Jenis pelarut yang digunakan adalah pelarut non polar (n-heksan). Penentuan pelarut berdasarkan prinsip “like dissolve like”.  Ekstrak yang dihasilkan adalah ekstrak minyak kedelai kasar. Hasil percobaan diperoleh rendemen ekstrak minyak kedelai kasar sebesar 13.27% (Tabel 1).  Rendemen yang diperoleh jauh dari literatur yaitu 15% (Ketaren 1986). Hal ini dikarenakan ekstraksi yang dilakukan hanya 1.5 jam (±6 siklus). Waktu yang singkat menyebabkan tidak semua minyak kasar terekstrak, umumnya ekstraksi sokhlet ini berlangsung ±6 jam untuk memperoleh rendemen terbaik (Ketaren 1986).
Tabel 1 Rendemen Ekstrak Minyak kasar, Ekstrak Fitosetol, dan Ekstrak Stigmasterol
Sampel
Rendemen (%)
Ekstrak Minyak kasar
13,27
Isolasi  Fitosetol
48,11
Isolasi Stigmasterol
18,05

Isolasi fitosterol diperoleh dari ekstrak kasar minyak kedelai. Menurut silalahi (2006), fitosterol memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol, perbedaanya terletak pada gugus etil (-CH2-CH3-) pada rantai cabang fitosterol.
Isolasi fitosterol pada percobaan ini dilakukan dengan cara saponifikasi. Minyak kedelai dilarutkan dalam etanol dan direaksikan dengan KOH bertujuan untuk menyabunkan. Minyak terdiri dari trigliserida yang bila disabunkan akan menghasilkan garam asam lemak dan gliserol. Kedua produk tersebut akan larut dalam air. Fitosterol merupakan sejenis alkohol, namun karena terdiri dari atom C yang banyak menyebabkannya tidak larut dalam air. Ekstraksi fitosterol menggunakan pelarut yang memiliki sifat yang sama dengan senyawa yang akan diekstrak. Jenis pelarut yang digunakan adalah petroleum eter. Perlakuan ini sama  dengan penelitian yang dilakukan oleh Pateh et all (2009) menggunakan pertoleum eter untuk mengisolasi -sitosterol dan stigmasterol. Pencucian bebas alkali bertujuan untuk mengurangi kesalahan positif pada rendemen. Rendemen yang diperoleh dari isolasi stigmasterol sebesar 48,11 % (Tabel 1).
Isolasi stigmasterol dari campuran fitosterol dilakukan dengan metode rekristalisasi. Struktur kimia stigmasterol identik dengan struktur kimia kolesterol, namun berbeda para rantai cabangnya. Isolasi dengan metode rekristalisasi merupakan teknik pemurnian zat padat yang dilakukan dengan cara mengkristalisasi kembali zat tersebut menggunakan pelarut yang sesuai. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena kemurnian zat telah dimurnikan biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka kemurnian yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad 2001). Ada tujuh metode dalam rekristalisasi, yaitu: memilih pelarut, melarutkan zat terlarut, menghilangkan warna larutan, memindahkan zat padat, mengkristalkan larutan, mengumpulkan dan mencuci kristal, serta mengeringkan produknya (Williamson 1999). Rendemen yang diperoleh dari Isolasi stigmasterol sebesar 18,05 % (Tabel 1).

Uji kualitatif steroid dilakukan pada ekstrak minyak kasar, fitosterol, dan stigmasterol dengan menambahkan pereaksi Liembermann-Buchard dan positif adanya steroid bila terbentuk warna hijau biru. Pada ekstrak minyak kasar, fitosterol, dan stigmasterol negatif adanya steroid yang ditunjukkan dengan terbentuknya masing-masing warna cokelat, kuning, dan cokelat. Hal tersebut dikarenakan sampel yang sudah menahun sehingga memungkinkan steroi telah teroksidasi, soxhletasi yang singkat, dan fitosterol yang terkontaminan dengan air,  dan pereaksi Liembermann-Buchard yang sudah terkontaminasi.


SIMPULAN


                Isolasi minyak kedelai dilakukan dengan metode soxhletasi. Ekstrak minyak kasar yang dihasilkan 13,27%. Isolasi fitosterol dengan menggunakan metode saponifikasi dan ekstraksi dihasilkan rendemen sebesar 48,11%. Isolasi stigmasterol dari campuran fitosterol dengan metode rekristalisasi diperoleh rendemen sebesar 18,05%. Uji kualitatif terhadap ketiga rendemen (ekstrak minyak kasar, fitosterol, dan stigmasterol) diperoleh hasil negatif adanya steroid yang ditunjukkan dengan terbentuknya masing-masing warna cokelat, kuning, dan cokelat setelah direaksikan dengan Liebermann-Buchard.



DAFTAR PUSTAKA


Arsyad M N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta.
Foust AS. 1960. Principles of Unit Operation. John Wiley and Sons.
Hart H, Craine L E, Hart D J. 2003. Kimia Organik. Edisi kesebelas. Achmadi SS, penerjemah. Houghton Miffilin Company. Terjemahan dari: Organic Chemistry.
Kamboj A, Saluja AK. 2011. Isolation of stigmasterol and βsitosterol from petroleum ether extract of aerial parts of Ageratum conyzoides (Asteraceae). Int J Pharm Pharm Sci 3: 94-96.
Ketaren,1986. Margarin . Jakarta: Gramedia.
Makfoeld et all .2002. Kamus Istilah Pangan Nutrisi. Yogyakarta: Kanisius.
Pateh et al. 2009. Isolation of stigmasterol, -sitosterol and 2-hydroxyhexadecanoic acid methyl ester from the rhizomes of stylochiton lancifolius pyer and kotchy (araceae). Nigeria Journal of Pharmaceutical Sciences 7:19-25.
Silalahi J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta : Kanisius.

Laporan


Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam
ISOLASI MINYAK SEREH




Dwi Utami
G44080103
C-Pagi
Asisten: Andria
PJP: Luthfan Irfana, SSi










DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


PENDAHULUAN


Latar Belakang
Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan. Beberapa contoh minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak lawang dan dan lain-lain (Firdaus 2009).
Negara kita termasuk negara penghasil minyak atsiri dan minyak ini juga merupakan komoditi yang menghasilkan devisa negara. Saat ini Indonesia baru menghasilkan sembilan jenis minyak atsiri yaitu: minyak cengkeh, minyak kenanga, minyak nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak sereh wangi. Enam dari 9 jenis minyak yang paling menonjol di Indonesia, yaitu minyak pala minyak nilam, minyak cengkeh dan minyak sereh wangi (Utomo 2008).
Menurut Guther (1950) komposisi minyak sereh wangi terdiri atas: macam-macam terpen (fraksi dengan titik didih rendah), sitronelal, campuran sitronelol dan geraniol (rhodinol), macarn-macarn ester, alkohol, sesquiterpen serta sesquiterpen alkohol dan 3 komponen utamanya, yaitu sitronelal, geraniol, dan rhodinol dengan komposisi berturut-turut 32-45%, 12-18%, 11-15%, (Sastrohamidjojo 2004).

Isolasi minyak atsiri secara konvensional banyak menggunakan teknik penyulingan (distilasi uap). Uap air dialirkan dalam tumpukan jaringan tumbuhan sedemikian rupa sehingga minyak atsiri tersuling bersama dengan uap air. setelah pengembunan, minyak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan (Siallagan 2001). Hasil fraksi aktif minyak sereh wangi umum diaplikasikan dalam berbagai industri kosmetik, parfum (Utomo 2009), skin lotion penolak nyamuk (Setyaningsih et al. 2000).

Tujuan
Percobaan bertujuan menentukan dan membandingkan mutu minyak sereh hasil sulingan dengan minyak sereh komersil berdasarkan bobot jenisnya dan indeks biasnya.




METODE PERCOBAAN


Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, antara lain seperangkat alat distilasi, buret, gelas piala, gunting, labu bulat, erlenmeyer, statip, pipet mohr, pipet tetes, bulp, refraktometer, neraca analitik, piknometer, dan hot plate. Bahan yang digunakan, yaitu daun dan batang sereh, air distilasi, alkohol, indikator bromotimol blue (BTB), hidroksilamin HCl, KOH 0.5 N dalam alkohol, minyak sereh komersil dan HCl 0.5 N.

Prosedur Percobaan
Penyulingan
Daun sereh dirajang, lalu disimpan di dalam ketel yang berisi air (direbus). Uap air dengan minyak akan diubah menjadi fase cair yang melewati kondensor, minyak yang dihasilkan ditampung dalam wadah yang tersedia. Minyak atsiri yang diperoleh diukur volumenya serta ditentukan indeks biasnya dengan refraktometer dan bobot jenisnya dengan piknometer. Indeks bias dan bobot jenis minyak atsiri yang diperoleh dibandingkan dengan minyak sereh di pasaran.

Penetapan Kadar Sitronelal dalam Minyak Sereh
Contoh sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 2 mL alkohol dan indikator BTB netral (hijau). Setelah itu, larutan ditambahkan 25 mL KOH 0.5 N dalam alkohol dan 20 mL hidroksilamin HCl, dikocok, dan dibiarkan selama 15 menit. Kelebihan KOH dititar dengan HCl 0.5 N. Blangko dibuat dengan perlakuan yang sama tetapi tanpa sampel.



HASIL DAN PEMBAHASAN


Isolasi minyak atsiri dari sereh menggunakan bagian daun dan batang sereh yang diketahui banyak memiliki kandungan minyak atsiri terbesar. Isolasi dilakukan dengan teknik penguapan (distilasi uap) menggunakan air sebagai medium pembawa. Menurut Guenther (1954), proses penyulingan dengan uap air merupakan proses hidrofusa, minyak atsiri melarut dulu ke dalam air mendidih dan keluar dari sel secara osmosis. Minyak pada permukaan akan menguap bersama uap air dan disusul minyak yang terdapat dalam sel kelenjar, ke luar ke permukaan sampai kantong kelenjar kosong. Minyak atsiri yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan minyak atsiri komersil berdasarkan kadar sitronelal, indeks bias, dan bobot jenisnya.
Menurut Sastrohamidjojo (2004), minyak atsiri yang banyak terkandung dalam sereh adalah sitronelal (32-45%). Kadar sitronelal hasil isolasi dapat ditentukan secara kuantitatif dengan teknik titrimetri. Sitronelal merupakan golongan aldehid yang bersifat pereduksi sehingga dengan hidroksilamin-HCl akan membentuk oksima dan membebaskan HCl. HCl yang dibebaskan, direduksikan dengan KOH-alkohol berlebih terukur, lalu kelebihan KOH-alkohol berlebih terukur dititar oleh HCl memakai indikator BTB yang dalam keadaan netral berwarna hijau. 
 
Gambar 1  Diagram alir reksi pada penetapan kadar sitronelal. (Firdaus 2009)
            Berdasarkan hasil percobaan perbandingan kadar sitronelal hasil distilasi diperoleh kadar sitronelal 10.53%, jauh lebih besar dibandingkan sitronelal komersil yang hanya 1.51%. Namun keduanya masih jauh dibawah nilai standar yang ditentukan yaitu 32-45% untuk sitronelal. Data dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1. Rendahnya nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa baik minyak sereh hasil distilasi maupun komersil tidak murni. Menurut Ketaren (1984), minyak atsiri yang memiliki kandungan utamanya rendah (sitronelal, geraniol, dan rhodinol) menunjukkan bahwa minyak tersebut telah dipalsukan yang biasa dilakukan dengan menambahkan mineral, atau minyak sejenis yang bermutu rendah. Senyawa asing lain yang biasa ditambahkan dalam minyak atsid yaitu alkohol, kerosin, heksan, dan petroleum eter (Setyaningsih et al. 2000).
Selain kadar sitronelal, dilakukan pula perbandingan indeks bias Sehingga diperoleh indeks bias sitronelal hasil distilasi dan komersil berturut-turut 1.46775 dan 1.46825. Hasil yang diperoleh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penentuan bobot jenis hanya dilakukan terhadap sitronelal komersil yaitu  (Lampiran 2). Sitronelal hasil distilasi tidak dapat ditentukan bobot jenisnya karena hanya minyak atsiri yang diperoleh tidak cukup.
           
           



SIMPULAN


Isolasi minyak sereh dengan teknik distilasi uap dihasilkan minyak atsiri (sitronelal,geraniol, dan rhodinol). Percobaan menetapkan kualitas minyak atsiri hasil distilasi degan komersil berdasarkan kadar sitronelal, indeks bias, dan bobot jenisnya. Berdasarkan 3 parameter tersebut dan dibandingkan dengan literatur (32-45%) dapat disimpulkan bahwa baik minyak atsiri hasil distilasi (10.53%) maupun komersil (1.51%) tidaklah murni. Indeks bias keduanya tidak menunjukaan perbedaan yang signifikan yaitu 1.46775 (hasil distilasi) dan 1.46825 (komersil). Bobot jenis minyak atsiri komersil 0.9939 g/mL.





DAFTAR PUSTAKA


Fatimah I, Rubiyanto D, dan Huda T. 2008.  Peranan katalis TIO2/SIO2-montmorillonit pada reaksi konversi sitronelal menjadi isopulegol. Reaktor 12:83-89.

Firdaus I. 2009. Analisis total minyak atsiri [terhubung berkala]. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/analisis-total-minyak-atsiri/ [10 Oktober 2011].

Guenther  E. 1954. Minyak Atsiri. Jakarta: UI Press.

Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Sastrohamidjojo H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Setyaningsih D, Hambali E, dan Nasution M. 2000.  Aplikasi minyak sereh wangi (Citronella Oil) dan geraniol dalam pembuatan skin lotionpenolak nyamuk. J Tek Ind Pert 7(3):97-103.

Siallagan J. 2001. Isolasi sitronelal dari minyak sereh [skripsi]. Papua: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Cendrawasih.

Utomo HP, Widiatmoko N. 2008. Isolasi rhodinol dalam ekstraksi minyak sereh jawa [makalah]. Semarang: Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
















LAMPIRAN



Lampiran 1  Penetapan kadar sitronelal dan indeks bias.
Sampel
Vo (mL)
Va (mL)
Va - Vo (mL)
Bobot sampel (mg)
% Sitronelal
Indeks bias
Blangko
0.00
11.00
11.00
-
-
-
M. sereh komersil
11.00
21.80
10.80
1020.2
1.51
1.46825
M. sereh distilasi
8.00
17.60
9.60
1025.8
10.53
1.46775
Contoh perhitungan M.sereh komersil:

Lampiran 2  Penentuan bobot jenis minyak sereh.
Minyak sereh komersil
Ulangan
Bobot pikno kosong (g)
Bobot pikno + sampel (g)
Bobot sampel (g)
V pikno (mL)
ρ (g/mL)
1
14.8092
19.7953
4.9861
5
0.9972
2
14.8190
19.7801
4.9611
5
0.9922
3
14.8179
19.7799
4.9620
5
0.9924
Rerata
0.9939
Contoh perhitungan ulangan 1:
= 0.9972 g/mL